Halaman

Sabtu, 28 Januari 2012

Perbedaan teori Pavlov, Skinner dan Thorndike

1.    Perbedaan teori Pavlov, Skinner dan Thorndike adalah sebagai berikut :
No
Perbedaan
PAVLOV
SKINNER
THORNDIKE
01
Pengkondisian
Classical conditioning
Operant conditioning
Instrumental condition
02
Waktu
-
menggunakan tingkat respons sebagai variabel terikatnya.
Thorndike tertarik mengukur seberapa lama waktu yang dibutuhkan binatang untuk melakukan tugas yang perlukan untuk membebaskan diri dari kurungan.
03
Reinforcement
Reinforcement berada diawal, dan digunakan untuk pengkondisian
Reinforcement boleh diberikan tetapi jangan berlebihan, hindari punishment
Reinforcement berada di akhir, dan digunakan untuk menimbulkan perilaku
04
Pengertian belajar
Segala tingkah laku manusia juga tidak lain adalah hasil daripada conditioning
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur.
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.


2.    Pengembangan teori :
a.      Pavlov
Dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang diinginkan, Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.
b.      Skinner
Skinner mengembangkan teorinya melalui berbagai rangkaian percobaan melalui berbagai binatang (tikus) dan alatnya yang terkenal ialah skinner Box
c.       Thorndike
Dengan mengadakan percobaan kepada kucing, Thorndike menemukan hukum belajar : hukum kesiapan, hukum latihan, hukum akibat.
3.    Penerapannya dikelas
a.      Pavlov
Guru memberikan reinforcement sebelum pembelajaran berlangsung, untuk pemantapan respons belajar, menghindari terjadinya extinction, atau menghilangnya respons belajar yang diharapkan serta mencegah terjadinya spontaneous recovery dalam waktu yang relatif singkat.
b.      Skinner
Dalam KBM tidak ada hukuman untuk siswa yang belum bisa menguasai pelajaran. Oleh karena itu lingkungannya perlu dirubah, untuk menghindari hukuman.
c.       Thorndike
Pembelajaran ditekankan pada proses trial and error, sebagai proses belajar siswa sehingga konstruktivisme itu memang terpenuhi, juga pada hukum pengulangan sehingga terjadi penguatan.
4.    Percobaan Teori
a.      Thorndike (trial and error, instrumental conditioning) :
Dalam percobaannya, thorndike menggunakan seekor kucing, Dalam percobaan tersebut Thorndike membuat teori belajar yang disebut “connectionism” atau “trial and error”, karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon.
b.      Skinner :
Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu yangdapat diatur nyalanya, dan lantai yanga dapat dialir listrik. Karena dorongan lapar tikus beruasah keluar untuk mencari makanan. Selam tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.
c.       Pavlov :
Dalam ekperimennya ia menunjukkan makanan kepada anjing yang kemudian memakan makanan itu. Setiap kali ditunjukkan makanan, anjing itu mengeluarkan air liur. Tampak bahwa makanan yang di sini disebut unconditional stimulus (UCS) menyebabkan respons (R), keluarnya air liur. Pada percobaan-percobaan berikutnya, bel dibunyikan sebelum makanan ditunjukan kepada anjing. Sesudah beberapa kali percobaan, anjing mulai mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bunyi bel saja. Dengan kata lain anjing tersebut telah terkondisi (terbiasa) untuk memindahkan (mentransferkan) responnya, dalam hal ini keluarnya air liur dari stimulus adalah wajar, yakni makanan ke stimulus yang terkondisi (conditioned stimulus) dalam hal ini bunyi bel.




Daftar Pustaka



Ø Hergenhahn, B.R. dan Olson, Matthew H. 2009. Theories of Learning. Edisi Ketujuh. Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Ø http://kedaibunga.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar