Taylor Hicks

Seperti sekitar 200 juta orang lain di seluruh dunia, istri saya dan saya duduk untuk menonton American Idol Finale Agung awal pekan ini. Dengan manfaat dari satelit, kami menyaksikan langsung dari rumah pulau tropis kita dengan Laut Sulu di Filipina.Kami sudah bahagia, sebagai dua favorit kami, Katherine McPhee dan Taylor Hicks, pada malam sebelumnya, telah tempat mereka, menyanyi di final. Barangsiapa menang tidak masalah, kita mencintai mereka berdua, tapi setelah lagu Taylor Hicks akhir, ia memang tampak kemungkinan pemenang. Namun, mereka akan keduanya, serta Chris Daughtry, telah membuat American Idols layak. Ada saat-saat tak terlupakan selama rangkaian American Idol 2006, tetapi bagi saya
salah satu yang paling berkesan, dan signifikan, datang dengan pengumuman Taylor Hicks sebagai pemenang. Saya sangat senang untuknya. Dia telah menjadi penghibur inspirasional semua jalan melalui seri American Idol, tidak pernah menggoda dengan pintu keluar (meskipun upaya Simon Cowell untuk mendorong di sana), dan dengan kemampuan unik untuk mengambil hanya tentang lagu apapun, mengubahnya menjadi sendiri, dan membawa penonton untuk kakinya. Taylor Hicks adalah ... baik, Taylor Hicks, tidak pernah takut untuk melakukan hal sendiri dan menghibur penonton. Bahkan jika Simon Cowell menulis sebuah nyanyian pemakaman, Taylor Hicks bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang istimewa dengan karakter yang unik, dan memiliki rumah goyang. Taylor Hicks yang diumumkan sebagai pemenang, tentu saja, puncak dari seri, itu adalah apa semua para kontestan telah membidik sejak audisi.Namun, bagi saya ada sesuatu yang sangat spesial saat itu, bahwa beberapa mungkin tidak begitu menyadari: reaksi Katherine McPhee. Reaksinya adalah salah satu kenikmatan yang tulus untuk keberhasilan Taylor. Tidak ada buatan ucapan selamat, tidak ada air mata kekecewaan, ada wajah muram karena dia kalah di final, cukup menyenangkan bagi Taylor Hicks murah hati yang terpilih American Idol 2006.